Showing posts with label Budidaya Lebah Madu apis Cerana (Lokal). Show all posts
Showing posts with label Budidaya Lebah Madu apis Cerana (Lokal). Show all posts

Tuesday, January 20, 2015

Teknik Pembuatan Stup(Kotak Lebah)

 Pembuatan Stup/Kotak Lebah


seorang peternak lebah membuat stup atau kotak lebah dengan ukuran tertentu yang seragam, hal ini penting agar saat terjadi pertukaran frame antar stup tidak terjadi masalah seperti kebesaran atau kekecilan sehingga tidak dapat saling menukar frame antara frame stup A dengan  frame stup B atau antar stup. ukuran standar secara nasional memang belum ada tetapi kita dapat membuat dengan ukuran sendiri sesuai dengan jenis lebah yang akan kita pelihara. sebab untuk jenis Apis Cerana mempunyai ukuran yang berbeda dengan Apis melifera.
     Adapun untuk jenis lebah apis cerana(lokal) adalah :

- panjang jadi bagian dalam 36 Cm
- Lebah jadi bagian dalam 28 Cm
- tinggi sesuai dengan lebah papang yg tersedia dan potong.
- pakukan keempat potongan tersebut sehingga membentuk kotak
- salahsatu sisinya bagian lebarnya dibuat pintu keluar masuk lebah dengan ukuran 0,6-0,8    Cm namaun ada juga yang membuat sepanjang sisi kotak lebah, dengan resiko lebih mudah kemasukan hewan pengganggu dari luar.
- Bagian atas dipasang kayu memanjang untuk sangkutan frame
- sebelah kiri dan kanan diberi lubang ventalasi dan tutup dengan kasa nyamuk agar hama tidak dapat masuk.

- agar rapi bagian luar di amplas dan dicat bila perlu.




Wednesday, January 14, 2015

TANAMAN KALIANDRA DAN MANFAATNYA

Kaliandra merupakan salah satu leuguminosa pohon atau semak yang memiliki beberapa spesies, satu diantaranya yang paling banyak dikenal adalah jenis kaliandra bunga merah (Calliandra calothyrsus). Kaliandra termasuk dalam familia Leguminoseae dan sub familia Mimosaceae (Palmer et al 1994). Tanaman yang berbentuk perdu (semak) ini, memiliki batang berkayu, bertajuk lebat, dan dapat mencapai tinggi 45 meter serta akarnya dapat mencapai kedalaman 1,5 – 2 m. Tanaman kaliandra dapat tumbuh pada semua jenis tanah, tahan pangkasan, cepat bersemi dan lebat, sistem perakaran dalam dan mampu membentuk bintil akar (bintil akar dapat mengikat nitrogen yang dapat menyuburkan tanah). Mennurut Palmer et al (1994) habitat asli pertumbuhan kaliandra adalah rata-rata curah hujan 700 – 3000 mm/tahun dengan 1 – 7 bulan kering. Namun adaptasi terbaik di Indonesia adalah curah hujan lebih dari 1000 mm/tahun. Tumbuh baik pada tekstur tanah ringan, masam dan kurang subur, karena bersimbioses dengan rhizobium dan jamur mikoriza. Kaliandra dapat beradaptasi pada berbagai jenis tanah asam, ketinggian tempat diatas 1700 m dpl, dan curah hujan yang tiggi. Tanaman legum umumnya responsif terhadap pemupukan fosfat karena dibutuhkan untuk pertumbuhan perakaran dan aktivitas fiksasi nitrogen. Apabila pertumbuhan perakaran dapat dipacu pada awal pertumbuhan maka tanaman akan mampu beradaptasi pada kadar lengas tanah yang rendah. Manfaat Pemanfaatan daun kaliandra sebagai hijauan pakan ternak telah banyak dilakukan, umumnya petani yang berada di areal kawasan kehutanan atau perkebunan. Peternak umumnya memberikan daun kaliandra dalam bentuk segar karena lebih disukai ternak, tetapi kadang kala dilayukan dahulu untuk menurunkan kadar tanninnya (kadar tannin yang tinggi menyebabkan daun sukar dicerna oleh ternak). Kaliandra digunakan secara luas untuk pakan ternak karena daun, bunga, tangkai mempunyai kandungan protein cukup tinggi (20-25%) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan produktivitas ternak, serta cepat tumbuh dan kemampuan bertunas tinggi setelah pemangkasan. Pemanfaatan kaliandra sebagai hijauan pakan ruminansia telah memperlihatkan pengaruh yang menguntungkan tidak hanya performa produksi tetapi performa reproduksi ternak juga meningkat. Selain digunakan sebagai hijauan pakan ternak, kaliandra juga banyak dimanfaatkan sebagai kayu bakar, produksi lebah madu, dan untuk konservasi lahan marginal. Kebanyakan tanaman kaliandra dimanfaatkan sebagai tanaman untuk konservasi tanah marginal seperti tepi sungai, hutan, jalan, atau daerah lahan kritis yang ditumbuhi alang-alang. Legum pohon kaliandra adalah legum pohon yang mempunyai harapan besar untuk intervensi pola tanam di lahan kering. Introduksi legum pohon dalam pola tanam mempunyai manfaat ganda. Pertama sebagai pakan mempunyai kandungan protein kasar tinggi, kedua apabila digunakan dalam pakan berbasis pakan kasar kualitas rendah akan meningkatkan efisiensinya. Kaliandra mempunyai berbagai karakter yang membuatnya berguna dalam sistem agroforestry yaitu: pohon legum penambat N yang cepat tumbuh, toleran terhadap berbagai rentang tapak termasuk tanah dengan pH rendah dan kejenuhan aluminium yang tinggi. Kaliandra juga memiliki berbagai kegunaan lain termasuk untuk memantapkan dan memperbaiki tanah (batas teras/kontur), pupuk hijau, panjatan tanaman, dan kayu bakar. Di daerah lahan miring pohon Kaliandra dengan sistem perakarannya yang kuat dan dalam juga akan bermanfaat mencegah erosi. Budidaya Kaliandra dapat dibudidayakan melalui biji atau mengambil anakannya yang sudah berkar dari alam bebas kemudian ditanam di lahan yang sudah disediakan Keimpulan Kaliandra hadir sebagai solusi permasalahan dimana sebelumnya tanaman legum lamtoro yang memang menjadi andalan sebagai tanaman konservasi dan hijauan pakan ternak kususnya kambinng dan nektar bunga juga disukai oleh lebah madu. terkena serangan kutu loncat. Penelitian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa kaliandra menunjukkan ketegaran yang lebih baik dibandingkan lamtoro pada semua tingkat kelengasan tanah (100, 88, 76 dan 64 %) dari kapasitas lapang yang dicobakan. Dengan kata lain dengan menanam pohon Kaliandra kita akan merasakan begitu banyak manfaatnya baik dari sisi ekologis maupun ekonomis.

Kegiatan pemindahan koloni lebah

 Kamis, 22 Juli 2021 - Pemindahan koloni lebah apis cerana - - ke stup di lokasi sekolah TK Gp. Darussalam, berasil tanpa harus karantina ra...